Penerapan Terapi Zikir Pada Pasien Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran Di RSJ Bogor : Studi Kasus
DOI:
https://doi.org/10.36971/keperawatan.v7i2.142Keywords:
asuhan keperawatan jiwa, halusinasi pendengaran, terapi zikirAbstract
Latar belakang: Halusinasi pendengaran yaitu suatu persepsi tanpa adanya rangsangan, biasanya berupa mendengar suara palsu yang menganggu individu. Dalam mengontrol halusinasi bisa dilakukan dengan menggunakan intervensi penerapan terapi zikir, zikir yang dilakukan menggunakan latihan verbal sehingga pasien dapat mengalihkan halusinasinya dan dapat membuat pasien menjadi tenang. Laporan RSJ Bogor pasien gangguan jiwa tahun 2020 sekitar 131,07%. Tujuan: Diperolehnya pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan dan menerapkan terapi zikir pada pasien halusinasi pendengaran. Metode: Metode deskriptif akan mendeskripsikan pasien didalam asuhan keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan dengan pendekatan penerapan praktik berbasis bukti. Hasil: Dalam waktu 3 hari pasien melakukan penerapan terapi zikir saat halusinasi berlangsung dengan membaca Astaghfirullahal’adzim 33 kali, Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali dengan durasi 10-20 menit, pasien mengalami penurunan tanda gejala halusinasi, seperti tidak mendengar suara palsu yang menganggu dan pasien merasa lebih tenang.